Derby : ketidak beruntungan Lazio
Pada laga derby Lazio turun dengan formasi 5-4-1,formasi yang sering kita lihat kala lazio masih dilatih oleh alberto zacceroni,ballardini menaruh tiga center bek dan standardo di khususkan sebagai swiper dan hanya menempatkan zarate sendirian,sebenarnya pada awal babak pertama lazio dalam 15 menit dibombarder serangan oleh as rioma merda,tapi dengan perlahan lazio bisa bangkit dan ganti menghujani gawang as rioma merda yang dijaga sergio.dan bahkan babak pertama lazio lebih banyak melakukan tendangan ke arah gawang.
serangan sayap kanan dan kiri lazio begitu hidup,lichstainer berhasil melakukan crosing-crosing yang membahayakan gawang lawan begitu juga dengan kolarov..
babak kedua rioma memasukkan brighi dan casseti,ballardini memasukkan foggia menggantikan matuzalem pada menit ke 49,masuknya foggia menambah daya gedor pasukan biru langit,berkali-kali zarate dan mauri melakukan shoting,bahkan tendangan zarate hampir saja masuk kalau tiang gawang tidak menyelamatkan,setelah bola dari tendangan zarate reborn persis didepan gawang disambar oleh mauri tapi apa kata,gerak reflek dari sergio berhasil menepis tendangan mauri..
Siapa yang mau disalahkan?Ballardini sudah maksimal memberikan seluruh kemampuanya untuk memenangkan laga derby ini,begitupun pasukan biru langit yang dikomandani baronio sudah bermain sangat bagus dan cantik.
itulah sekilas derby sepengetahuan saya...
sebelumnya aku pernah bicara kalah berarti mati!!!
kalah dari yang lain wajar..
tapi kalah dari as rioma merda adalah kekurang ajaran!!!!
Lazio tetep Lazio sebuah tim yang sangat aku cintai,saat ini mungkin kita berada di bawah tapi kompetisi seri A masih panjang dan kita sebagai laziale harus berani mengakui bahwa semalam Lazio bermain maksimal dan sangat-sangat berjuang demi fans tercinta,Tapi mungkin dewi Fortuna belum menaungi pasukan biru langit
Jangan menyerah Lazioku.....
0 komentar:
Posting Komentar