kemarahan lazio



Rosenero mendapatkan point pertama mereka meskipun dibombardir oleh Biancocelsti yang sedang haus akan kemenangan.

Biancocleste mendapatkan kesempatan pada lima menit setelah kick off, saat Mauro Zarate mendapatkan peluang di depan kotak kotak pinalti . Tapi sayang masih belum bisa membuahkan gol.

Lazio memulai pertandingan dengan sangat bagus meskipun pertahanan mereka sedang dilanda krisis, anak asuh Davide Ballardini ini dapat mendikte permainan di babak awal.

Rosanero akhirnya menemukan permainan mereka, dan pada menit ke 8 Emilson Cribari diganjar kartu kuning karena mengganjar pemain Plermo Igor Budan, yang menyerang dengan serangan cepat.

Tuan rumah tampak sangat berbahaya saat menyerang, dengan tiga strikernya Zarate , Cruz dan Foggia yang sama berbahayanya saat berada di dalam kotak pinalti palermo.

Pada menit ke 20 Foggia melepaskan tendangan dari Jarak 30 meter dari dalam kotak pinalti Palermo namun kiper Palermo masih dapat menepisnya dan bola liar hasil tepisan itu tidak dapat di ambil oleh cruz yg berduel dengan bek palermo.

Lima menit kemudian Sirigu menunjukan kemampuan terbaiknya saat menepis tendangan Zarate yang diarahkan ke Pojok bawah. Tiga pemain dilewati oleh Zarate sebelum dia melakukan tendangan itu.

Anak asuh Balardini mendominasi permainan pada babak pertama, namun serangan yang dibangun selalu kandas oleh pertahanan Palermo yang terorganisir dengan baik.

Pada babak kedua lazio mengambil alih pertandingan lagi dan Foggia melanjutkan seranganya dari sisi kanan. Pertandingan kini mulai terbuka tetepi Palermo menyianyiakan kesempatan yang datang kepada mereka.

Lengahnya pertahanan Palermo dimanfaatkan dengan baik oleh Zarate setelah mendapat umpan yang sangat bagus dari Foggia, dan Zarate melepaskan tembakan kearah tiang jauh gawang, namun Sirigu berhasil menahan tendangan itu dengan kakinya.

Pada menit 65 Sirigu sekali lagi menjadi penyelamat bagi timnya saat Foggia melakukan tendangan briliant kearah atas gawang dari jarak 20 yards.

Saat sisa waktu tinggal 15 menit lagi, Palermo berhasil memimpin peratandingan melalui tendangan yang dilepaskan oleh Cavani dari luar kotak pinalti saat Muslera lengah. Walaupun bola sempat menyentuh kaki pemain tapi muslera tidak dapat memblok tendangan tersebut.

Anak asuh Balardini mulai memanas saat mereka tertinggal dan mereka kembali berjuang agar dapat menyamakan kedudukan. Dengan sisa waktu 6 menit, I Biancoceleste berhasil menyamakan kedudukan melalui Zarate. Bola liar hasil tendangan bebas disisi kanan pertahan Palermo disambut oleh Zarate dengan tenang dan menyarangkannya kegawang Palermo.

Ketika sudah memasuki losstime Palermo dikepung oleh Lazio yang menyerang dari berbagai arah kearah gawang Sirigu.

Namun sampai akhir babak skor tetap bertahan imbang. Dan Palermo akhirnya mendapatkan poin pertamanya dan Lazio kembali kehilangan 3 poin.

Lazio kini berada di posisi 10 klasmen sementara Srie-A dengan raihan poin 8 dari hasil 6 pertandingan, 2 wins, 2 draw, 2 loss, dengan selisih gol 6 - 7. Read More..

Posted by eko | di Minggu, September 27, 2009 | 0 komentar

Lazio vs Palermo

Roma - Tidak akan ada emosi berlebihan ketika Davide Ballardini menyambut Palermo, tim yang pernah ditanganinya akhir pekan ini (27/9). Ia lebih suka fokus mempersiapkan Biancoceleste, yang kehilangan performa terbaiknya sejak beberapa giornata yang lalu.
Masa sulit resmi menjadi krisis di Lazio sejak akhir pekan lalu. Davide Ballardini sekarang memiliki tugas berat ketika ia harus memainkan pemain yang bugar, karena sebagian skuadnya mengalami kelelahan dan cedera. Lazio telah kehilangan defender Lionel Scaloni, Sebastiano Siviglia, serta gelandang Cristian Brocchi, dan striker Stephen Makinwa akibat cedera. Sedangkan defender Aleksander Kolarov terkena hukuman tidak boleh bermain di dua pertandingan. Lazio juga akan mengistirahatkan Matuzalem dalam laga ini akibat kelelahan. Kabar baiknya adalah kembalinya sang kapten Tommaso Rocchi. Sang pemain bahkan sudah hadir saat Lazio melakukan latihan di Formello.
Lazio sepertinya akan memainkan formasi baru 4-4-2 yang diterapkan sang pelatih. Sejak kemarin, tim sudah melakukan latihan dengan formasi ini. Dengan Foggia di sayap kanan, Dabo dan Baronio di tengah, serta Mauri di kiri, formasi ini dapat berubah menyerang menjadi 4-3-2-1, dimana Foggia akan bermain di belakang Cruz bersama Zarate nantinya, sedangkan Dabo digeser ke kanan.
Pada lini pertahanan, posisi yang ditinggalkan Kolarov akan diisi oleh Radu. Diakite dan Cribari akan memandu dari posisi center back.
Sedangkan itu, Palermo akan tampil tanpa striker Edinson Cavani. Gelandang Giovanni Tedesco dan striker Abel Hernandez istirahat akibat cedera. Zenga semakin dibuat pusing dengan kondisi timnya, ditambah tuntutan dari presiden Maurizio Zamparini. Pelatih Palermo ini dikabarkan mulai menghadapi rumor pemecatan.

5 partai terakhir kedua tim:
Lazio
23 September v Parma (H) - 1-2 (Serie A)
20 September v Catania (A) - 1-1 (Serie A)
17 September v Red Bull Salzburg (H) - 1-2 (Europa League)
12 September v Juventus (H) - 0-2 (Serie A)
30 Agustus v Chievo (A) - 2-1 (Serie A)

Palermo
23 September v Roma (H) - 3-3 (Serie A)
20 September v Parma (A) - 0-1 (Serie A)
13 September v Bari (H) - 1-1 (Serie A)
30 Agustus v Fiorentina (A) - 0-1 (Serie A)
23 Agustus v Napoli (H) -2-1 (Serie A

Players on fire:
Modibo Diakite (Lazio)
Bek Perancis ini hampir selalu ditampilkan sejak awal liga. Dimana rekannya Siviglia sedang mengalami cedera dan Cribari berjuang untuk menemukan kembali performa terbaiknya, raksasa 22 tahun ini telah menunjukkan bahwa ia dapat memperbaiki pertahanan buruk Lazio. Walaupun menderita otot kelelahan, pelatih sepertinya tetap akan memainkannya, dalam upaya untuk menjaga penyerang berbahaya Palermo, Fabrizio Miccoli.

Prakiraan Formasi:
Lazio (4-4-2): 86 Muslera; 2 Lichtsteiner, 25 Cribari, 87 Diakitè, 26 Radu; 17 Foggia, 33 Baronio, 5 Mauri, 6 Dabo; 74 Cruz, 10 Zarate.
Cad: 1 Bizzarri, 81 Del Nero, 8 Matuzalem, 23 Meghni, 7 Eliseu, 99 Perpetuini, 9 Rocchi
Pelatih: Ballardini
Cedera: Makinwa, Brocchi, Scaloni, Siviglia, Firmani.
Skorsing: Kolarov.
Peringatan: -

Palermo (4-3-1-2): 83 Rubinho; 16 Cassani, 24 Kjaer, 5 Bovo, 42 Balzaretti; 9 Nocerino, 8 Migliaccio, 23 Bresciano, 30 Simplicio; 20 Budan, 10 Miccoli.
Cad: 46 Sirigu, 3 Goian, 88 Blasi, 6 Pastore, 14 Bertolo, 7 Cavani, 19 Succi
Pelatih: Zenga
Cedera: Hernandez, Liverani, Tedesco, Cavani.
Skorsing: Carrozzieri.
Peringatan: Kjaer.

Wasit: Bergonzi di Genova.
Stadion: Olimpico, Roma Read More..

Posted by eko | di Sabtu, September 26, 2009 | 0 komentar

Rapuhnya Lini Belakang

TUAN rumah Lazio gigit jari. I Biancocelesti dipaksa menyerah 1-2 dari tangan RB Salzburg di laga pembuka Grup G Europa League, Kamis (17/9).

Laga Lazio versus Salzburg di Stadion Olimpico berlangsung ketat. Kedua tim sama-sama tampil menyerang. Tapi hingga babak pertama usai, baik Lazio dan Salzburg belum juga berhasil mencetak gol.

Di babak kedua, pelatih Lazio, Davide Ballardini melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Pasquale Foggia. Keputusan Ballardini ternyata berdampak positif. Foggia berhasil memecah kebuntuan Lazio di menit ke-59.

Tapi kemenangan yang sudah di depan mata ini tak berhasil dipertahankan Lazio. Salzburg yang harus tertinggal satu gol rupanya enggan menyerah begitu saja. Mereka ganti tampil menekan Lazio. Dan hasilnya Franz Schiemer sukses menyamakan kedudukan timnya di menit ke-82.

Gol Schiemer mengejutkan Lazio. Serangan coba dibangun, tapi upaya Lazio menemui jalan buntu. Salzburg justru kembali sukses mencetak gol kedua di penghujung akhir pertandingan. Marc Janko menjadi penentu kemenangan Salzburg atas Lazio. Read More..

Posted by eko | di Kamis, September 17, 2009 | 0 komentar

Lazio VS Salzburg


Morgen opent Lazio zijn Europese tour met een thuiswedstrijd tegen Red Bull Salzburg.
Vandaag om 17.00 uur zal Lazio nog een laatste training doen op Formello, om de laatste twijfels qua blessures weg te halen.

Achteraan lijkt Lichtsteiner heel onzeker, en zal Siviglia zijn plaats opnemen.
Centraal achteraan lijken Diakite en Cribari zeker, en links achter komt Radu voor de geschorste Kolarov.

In het middenveld lijkt ook Matuzalem twijfelachtig, dus zal Meghni klaar moeten staan. Verder dezelfde 3 als tegen Juventus op het middenveld, nl. Dabo, Baronio en Mauri.

Vooraan komt Zarate terug naast Cruz. Zarate mocht tegen Juventus niet meedoen, en lijkt nu blessurevrij voor Salzburg. Rocchi zal dan morgen niet aantreden, nog niet volledig hersteld, en zal tevens op Catania zondag kunnen vergeten.

Zo is er dan een kleine verrassing in doel, niet Muslera maar de ervaren Bizzarri zal beginnen, coach Ballardini zal blijven roteren, gezien het programma nu bijna 2 wedstrijden per week opeist. Muslera zal tevens Foggia op de bank vinden, normaal komen deze 2 in actie komende zondag. Read More..

Posted by eko | di Kamis, September 17, 2009 | 0 komentar

Kekalahan pertama

minggu dini hari dua raksasa italia SS.Lazio VS jupe saling jegal,pertarungan sarat gengsi ini di menangkan oleh jupentut..
tapi awal babak pertama sungguh di luar dugaan lazio yang tidak diperkuat beberapa pemain pilarnya berhasil mengobrak-abrik lini belakang jupe,sayang kelincahan penjaga gawang timnas italia GIGI Bufon berhasil mementahkan beberapa peluang yang di dapat lazio,babak pertama skor tetep imbang tanpa satu golpun yang tercipta.
babak kedua jupe memasukan beberapa pemain dan berhasil membobol gawang muslera dan menit-menit akhir trezeque berhasil menambah kemenangan jupe.
tapi kita sebagai laziale harus bangga karena lazio berhasil menampilkan permainan yang sangat cantik,walaupun tidak kita pungkiri kita pasti kecewa...lupakan kekalahan giornata 3...forza lazio Read More..

Posted by eko | di Minggu, September 13, 2009 | 0 komentar

Duel di giornata 3

Zarate vs Diego

Dua tim penghuni papan bertemu, Lazio bakal menghadapi ujian sesungguhnya di musim ini. setelah sukses dengan beberapa partai awal sebelumnya, kini inilah saatnya membuktikan kapasitas yang dimiliki pasukan biru langit.

Menghadapi Juventus yang saat ini juga sedang on fire, jelas Lazio tidak cukup dengan hanya mengandalkan keberuntungan. Juventus di partai terakhir suskes menelanjangi tim sekota Lazio, as Roma merda dengan skor telak 3-1. Kini Juve kembali ke Olimpico dan jelas mereka membawa pasukan mereka dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Lazio saat ini tengah berada di situasi yang sulit, striker andalan sekaligus il'capitano masih dirundung cedera dan pesismis bisa diturunkan, sedang Zarate meski mungkin bisa hadir di Olimpico nanti namun belum 100% bisa tampil. Lini tengah juga krisis gelandang perebut bola, Brocchi, dan Dabo cedera beruntung baronio telah pulih.

Dari beberapa pemain yang cedera, jelas pemain seperti Zarate-lah yang sangat diharapkan kehadirannya, sosok Zarate selama kehadirannya di Lazio telah menjadi kunci kekuatan Lazio, meski tak sesering mencetak gol seperti awal musim lalu namun aksi-aksinya dan umpan-umpannya kerap menciptakan gol.

Dari Juve ada Diego yang patut diwaspadai, dua golnya membenamkan para pendukung Roma ke jurang kesedihan. Aksinya dalam mendribling bola tak bisa diremehkan, pertarungan Lazio vs Juventus jelas menghadirkan gengsi tinggi bagi dua pemain yang kini diidolakan di klub masing-masing.

Dukungan Moratti

Pertarungan dua tim ini juga memberikan sedikit tempat untuk di perhatikan Moratti, Presiden Inter Milan ini berharap Lazio bisa memenangkan partai ini mengingat Inter dan Juve menjadi dua tim yang paling dijagokan merebut scudetto, meski begitu tanpa dukungan Moratti pun Lazio akan memberikan 100% kemampuan mereka untuk mengalahkan Juve. Read More..

Posted by eko | di Minggu, September 13, 2009 | 0 komentar

masa depan lazio



Siapakah Francesco Mancini? mungkin para Laziale Indonesia belum mengenal dengan pemain muda Primavera Lazio ini. Mancini adalah seorang pemain muda yang mengidolakan seorang Cristiano Ronaldo pemain asal Portugal yang bermain di Manchester United dan kini menjadi salah satu talenta hebat di dunia persepakbolaan Eropa bahkan Dunia.
Boleh dibilang Mancini kalah populer dengan Alessandro Tuia ataupun Mendicino namun, penampilannya di Primavera Lazio mendapat banyak pujian, terlebih setelah mencetak hatrick saat derby dengan Roma yang berakhir 3-3 pada 17 November 2008.
Pemain yang lahir pada tanggal 21-06-1990 telah menandatangi kontrak selama 5 tahun dengan klub yang telah melatihnya selama sebelas tahun dan berharap tetap di Lazio "Apa yang saya inginkan? Saya pemain baik, dan saya berharap tetap di Lazio, setelah itu kita lihat apa yang akan terjadi".
Mancini datang ke Formello tahun 1997 setelah mengikuti jejak sepupunya Stevano Calvi (sekarang di C2 Como). semoga saja talenta Francesco Manicini bisa membawanya promosi ke skuad senior, mengikuti jejak seniornya seperti Lorenzo del Silvistri, Diakite dan yang lainnya Read More..

Posted by eko | di Kamis, September 10, 2009 | 0 komentar

laziale berbaju zebra

Melawan hatinya


Laga melawan Lazio nanti akan menjadi laga yang sulit untuk seorang Marco Marchionni, gelandang serang Juventus ini akan menghadapi sesuatu yang dicintai dihatinya. Ya, meski berstatus sebagai pemain Juventus namun hati Marchioni ada di kota Roma karna Marchionni adalah seorang Laziale.
Marchionni tidak bisa membohongi bila dirinya sangat mencintai sang biru langit namun sebagai seorang pemain Professional ia harus mengerjakan tugasnya, meski akan sangat mengecewakan baginya bila melihat Lazio harus kalah terutama bila seandainya lewat gol darinya.
Saat masih bermain di Parma Marchionni sempat berharap dapat membela Biancoceleste, dan kini ia sedang menikmati masanya bersama Juventus walau ia masih berharap suatu saat masih bisa berbaju biru langit. "Tentu saja, saat di Parma saya sangat berharap. Namun setelah di Juventus keinginan tersebut berkurang, karena saya menemukan tempat yang tepat. Tujuan saya adalah bertahan disini selama mungkin, tapi didunia sepakbola tidak ada yang tidak mungkin." satu lagi keinginan seorang Marchionni adalah mencetak gol ke gawang Roma, ya sebagai seorang Laziale, adalah suatu kebanggaan dapat mencetak ke gawang klub yang menjadi rival berat tim kesayangan.
Menghadapi Lazio, Marchionni mengatakan akan sulit bagi Juve melewatinya karena Lazio sekarang memiliki tim yang sangat bagus, menurutnya Zarate adalah pemain yang mengejutkan namun Pandev adalah pemain yang paling membahayakan baginya Pandev adalah seorang Fenomenal.
Read More..

Posted by eko | di Kamis, September 10, 2009 | 0 komentar

Faraoni si pelari cepat.



Davide Faraoni, pemain belia berposisi bek kanan, yang mungkin akan menjadi pemain andalan di masa depan Lazio.

Musim ini Faraoni tidak dimasukkan ke skuad senior untuk serie-a karena Ballardini telah memiliki begitu banyak pemain di skuad seniornya, untuk sementara Faraoni masih berkiprah di tim primavera Lazio.

faraoni tahun ini baru saja menyelesaikan sekolahnya dan kini ia berharap segera melakukan debutnya di serie-a, impiannya adalah berhadapan dengan Totti, baginya menghentikan laju Totti akan sangat menyenangkan.

Salah satu kelebihan Faraoni adalah kecepatan yang dimilikinya, ia mampu berlari sejauh 100 m dalam jangka waktu 12 detik.

Meski dirinya diminati oleh beberapa klub seperti Manchester City, namun ia mengaku tak tertarik untuk keluar dari Lazio, mereka yang keluar dari Lazio adalah tidak bagus dan memiliki masalah, tapi tidak untuk Faraoni.

Semoga saja kita bisa melihat kiprah Faraoni di serie-a secepatnya, meski ia harus sabar mengingat posisi di bek kanan sudah ada Lichtsteiner. Read More..

Posted by eko | di Kamis, September 10, 2009 | 0 komentar

ultah sang legenda

Signori sang Legenda Kaki Kiri

Hari ini kita merayakan hari ulang tahunyang ke 41 untuk seorang yang pernah menjadi bagian dalam sejarah Lazio, seorang yang pernah dilingkari ban kapten di lengan bajunya, dan seorang pernah membuat Lazio disegani di seri-a, dialah mantan striker Lazio dan Bologna Giuseppe " Beppe" Signori.

Signori lahir pada 17 Februari di Alzano Lombardo. Tercatat selama dikarir sepakbolanya ia telah membela 10 klub yakni Leffe (1984-86), Piacenza (1986-87 and 1988-89), Trento (1987-88), Foggia (1989-92), Lazio (1992-97), Sampdoria (January-Juni 1998) and Bologna (1998-2004). lalu ia berpetualang ke Yunani di 2004, dengan Iraklis Thessaloniki, dan October 2005, ia membela Klub Hungaria Sopron sebelum akhirnya gantung sepatu.

Pada tahun 1992, Italia dikejutkan oleh seorang pemuda dengan kemampuan luar biasa, bersama pelatihnya saat itu Znedek Zeman di klub Foggia, "Beppe" (panggilan khasnya) menjadi bahan berita di media-media Italia. Saat itu Signori berposisi sebagai pemain sayap kiri yang memiliki kecepatan dan umpan-umpan yang memanjakan penyerang. Ia terkenal dengan tendangan dahsyat dari kaki kirinya.

Kemampuannya dalam menyerang membuat dirinya ber"evolusi" menjadi penyerang murni, pada tahun 1993 ia pindah ke Lazio dan penampilannya membuatnya langsung diterima hati para tifosi Lazio saat itu.

20 tahun berkecimpung di dunia sepakbola 13 diantaranya di level tertinggi Italia, ia mencetak 188 gol dibuatnya 107 gol untuk Lazio. Beppe tercatat tiga kali menjadi topskor di seri-a dan itu di lakukannya saat berseragam biru langit, yakni pada tahun 1993, 1994 dan 1996 yang terakhir ia berbagi gelar dengan Igor Protti. Gelar bersama klub ia raih saat membela Bologna saat itu ia berhasil menjuarai Piala Intertoto di tahun 1998.

Sebagai seorang pemain Signori terkenal dekat dengan para Ultras Lazio, begitu pula di Bologna. Kedua tifosi tersebut sangat mencintai pemain tersebut karena sikap profesional Signori dilapangan dan loyalitasnya bersama klub yang ia bela. Itu terbukti ketika ditahun 1995 berembus kabar bahwa manajemen Lazio akan melepas Beppe ke Parma, namun para Tifosi menolak dan meluapkan kemarahan agar Signori tetap di Lazio, namun ketika era Sven Goran Erickson, Signori tidak mendapat tempat dan karena perbedaan pandangan akhirnya ia dilepas ke Sampdoria oleh Lazio.

Signori memiliki kekhasan dalam menendang penalti, ia tidak membutuhkan banyak langkah untuk menendang penalti. ia hanya membutukan satu langkah.

Karirnya di timnas tidaklah begitu cemerlang, dikarenakan perbedaan pendapat dengan peltih italia saat itu Arigo Sacchi, yang saat itu lebih sering memasang dia sebagai gelandang. Namun meski hanya sedikit membela timnas (28) ia mampu mencetak 7 gol. salah satu momen golnya di timnas yang bersejarah adalah saat ia mencetak dua gol di Piala Dunia 1994 yang membawa Italia ke Final.

Selamat Ulang Tahun untuk salah satu legenda Lazio, semoga Lazio segera memiliki legenda seperti Signori.

Read More..

Posted by eko | di Kamis, September 10, 2009 | 0 komentar

paolo d'canio

Paolo Di Canio, the great.......


Paolo Di Canio bukan hanya di hati para tifosi Lazio namun juga selalu di hati publik Inggris, khususnya di hati para fan West Ham United. Di Video yang di tayangkan di internet, Henry Redknapp menceritakan beberapa episode yang terjadi di London, saat ia melatih The Hammers. Pelatih itu mengatakan bahwa Di Canio itu adalah salah satu pemain hebat yang pernah dilatihnya sekaligus seorang yang super gila.

The Story.
Salah satu kenangan yang membuat kagum Harry terhadap Di Canio adalah saat Partai menghadapi Bradford City, "saat itu kami tertinggal 4-2, dan ketika itu Di Canio dilanggar dan wasit tidak memberikan penalti kepada kami. Di Canio akhirnya duduk di pinggir lapangan dan berkata "saya tidak mau bermain lagi", aku menyuruh dia untuk bangun karena kita sedang kalah, tetapi ia mengulangi lagi bahwa ia tak mau bermain lagi."

Redknapp melanjutkan kisahnya bersama mantan Lazio itu "Kita harus segera mencetak gol kelima" tetapi Di Canio tetap tak bergeming. Kejadian itu dilihat para suporter dan kemudian berdiri dan mulai meneriakkan nama Paolo Di Canio. Paolo Di Canio seketika itu bangkit berdiri, kembali bermain dan mengambil bola dan mencetak gol. Menurutnya kejadian tersebut selalu terkenang, setelah itu Di Canio makin menjadi. Dua menit setelah The Hammers menyamakan kedudukan, waktu semakin habis tetapi wasit memberikan tendangan penalti untuk kami.

Frank Lampard saat itu hendak mengambil tendangan tersebut namun Di Canio merebutnya. Frank berbicara kepada Paolo agar dia saja yang mengambilnya karena waktu sudah hampir selesai. Paolo tidak mendengarkan dan bersiap lalu menendang bola sekeras mungkin dan GOL!!!. Bola masuk tepat ke gawang dan menjadikan sebuah kemenangan yang manis.

Seorang Fasisme dengan hati emas
Di Canio memang terkenal dengan karakter kerasnya, ia adalah seorang fasis dan seorang penentang. Bagi publik Curva Nord ia adalah pahlawan meski masanya di Lazio tak begitu lama namun kehadirannya selalu dikenang. meski terkenal keras namun ia memiliki hati emas, terbukti dengan sikapnya di partai melawan Everton, saat itu kiper Paul Gerrard mengalami cedera dan tergeletak dilapangan namun wasit tetap meneruskan pertandingan dan Di Canio mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol ke gawang yang sudah lowong itu, namun dengan sikap fair play ia menghentikan pertandingan untuk memberikan kesempatan kiper Everton di periksa tim medis. Sikapnya itu membuat ia mendapatkan penghargaan FIFA FAIR PLAY AWARD.

Selalu di hati Curva Nord
Nama Di Canio tidak bisa lepas dari Ultras Lazio, sekelompok garis keras Laziale, Saat Lotito mendatangkan Di Canio ke Lazio pada bulan Agustus 2004 para tifosi sangat senang dan bahagia karena Lazio kembali memiliki seorang simbol yang sudah lama hilang sejak masa kepergian Alessandra Nesta ditahun 2002 ke Milan. Pada derby Roma
Januari (06.01.2005) ia mencetak salah satu gol kemenangan 3 - 1 Lazio atas Roma, dan ia mengacungkan salam Fasis ke arah Curva Nord pada selebrasinya. Sayang karena sikap kerasnya dan beberapa masalah dengan pelatih dan tim membuat Lotito tidak memperpanjang kontraknya, meski hanya sebentar namun hari-harinya di skuad Lazio tetap dikenang di hati Curva Nord.

10 Maret 2008, simbol Lazio itu mengumumkan untuk pensiun dari dunia sepakbola, ia pensiun karena masalah fisik setelah 2 musim membela tim seri-c Cisco Roma. Read More..

Posted by eko | di Kamis, September 10, 2009 | 0 komentar

antara strker dan goal kiper

Profil : Muslera dimata Laziale

Fernando Muslera, semuanya hasil dari kesabaran

tentang Muslera
Laziale mana yang tidak mengenal Fernando Muslera, semuanya pasti akan menganggukan kepala sembari mengacungkan dua jempol saat ditanya pantaskah Muslera disebut pahlawan Lazio di Final Coppa Italia kemarin?.

Nestor Muslera, datang ke Lazio dengan plan B, setelah kegagalan transfer kiper muda Argentina, Juan Pablo Carrizo, yang juga rekomendasi dari legenda kita, Angelo Peruzzi. Sebelumnya Muslera bermain untuk tim local Uruguay, Wanderers. Muslera juga sempat menarik perhatian tim-tim seperti Benfica, Juventus, Inter, Arsenal dan klub-klub besar lainnya, namun Lazio-lah yang berhasil mendapatkan jasa-nya. Muslera memiliki tinggi ideal,190 cm, dan punya berat badan yang proporsional saat itu

Pada musim debutnya, Muslera berhasil menjadi kiper no 1 Lazio, sayangnya kemudian dia tampil nervous ketika Lazio melawan Milan, yang berakhir dengan skor 5-1 untuk keunggulan Milan. Semenjak itu,pos penjaga gawang Lazio diambil alih oleh kiper gaek,Marco Ballotta sampai akhir musim.

Akhirnya kiper yang Lazio tunggu-tunggu datang, Carrizo , dengan segudang harap dibahunya,mengambil alih posisi no 1 kiper Lazio. Sayang ,Carrizo ternyata tidak sanggup menahan beban,untuk menggantikan sosok sehebat Angelo Peruzzi, Carrizo tampil buruk. Akhirnya Muslera pada pergantian tahun 2009 kembali menjadi kiper no 1, dan hebatnya lagi, Muslera seperti tampil berbeda, sangat cekatan, dan tentunya spektakuler.

Final tak terlupakan...
Pada puncaknya,dia menjadi pahlawan Lazio atas gelar Coppa Italia 2008/2009,di semifinal melawan Juventus,berkali-kali Muslera melakukan penyelamatan-penyelamatan gemilang,yang mengantar Lazio ke final untuk bertemu Sampdoria yang di semifinal mengandaskan perlawanan tim juara 3x berturut-turut Serie A,Internazionale.Di final, Muslera menjadi pahlawan dengan berhasil mem-blok 2 tendangan penalty pemain sampdoria, bahkan Muslera berhasil menebak semua arah bola penalty kecuali 2 bola yang ditendang ke tengah.
kesabaran dan keinginan kuncinya
SALUT, hanya itu yang bisa penulis katakan untuk Muslera, Muslera sabar, ketika duduk di bench, sembari menyaksikan orang yang seharusnya bisa menjadi ayahnya (Balotta.red), mengawal gawang Lazio, tanpa mengeluh sedikitpun! Muslera tidak pernah merengek sepatah katapun,, ketika Carrizo datang, malah dia mengatakan semua hal baik untuk kedatangan Carrizo dan ia pun menjalin persahabatan dengan rivalnya tersebut. Namun Muslera terus berkerja keras dalam latihan, terus membangun mentalnya, dan ketika dia sudah dipercaya, dia siap. Dimana lagi kita bisa menemukan kiper muda dengan etos kerja sehebat ini? Kiper-kiper muda sekarang kebanyakan egois,terus meminta kesempatan bermain,terus merengek, tanpa bisa memberi alasan, kenapa mereka layak untuk dipercaya !...

Muslera adalah role model jenius,bagi kiper-kiper lainnya,jangan pernah menyerah dari situasi, dan ketika dipercaya, JANGAN PERNAH SIA-SIAKAN.

Etos kerja inilah yang mungkin akan membawa Muslera menjadi sehebat Angelo Peruzzi & Luca Marchegiani. Dimulai dari gelar coppa, selanjutnya? Siapa tahu!...


Zarate Idola Tifosi


Zarate makin menunjukkan bahwa dirinya pantas menjadi idola baru para tifosi Lazio. Gol spektakulernya kegawang Cristiano Doni di partai Derby membuktikan jiwanya masih biru langit.

Mauro Zarate yang dipinjam Lazio dari al-Sadd berulang kali mengatakan bahwa ia bahagia berada di Lazio, meski sempat beberapakali tampak kesal saat dirinya di tarik keluar oleh Delio Rossi, namun keseriusan Zarate untuk mendapatkan kontrak dari Lotito sangat terlihat.

Sergio Zarate kakak dari Mauro Zarate menegaskan kepada Lotito untuk segera melakukan pembicaraan dengan Al-Sadd mengenai masa depan Zarate "Mauro ingin bertahan di Lazio, Namun Lotito harus bergerak cepat. Ada 3-4 klub yang tertarik kepada adik saya. Saya telah memberikan janji saya kepada Lazio, namun setelah tanggal 30 April maka kami bebas bernegoisasi dengan klub lain. Satu hal lagi saya menyesal Rossi menarik Zarate (pada derby kemarin) seharusnya ia (Zarate) mampu mencetak gol lagi. saya kecewa."

Beruntung persoalan kontrak tidak berimbas pada penampilan Zarate, meski sempat sulit mencetak gol namun penampilan yang diperagakan Zarate selalu memberikan kepuasan bagi tifosi. Ini yang membuat Zarate semakin di sayangi oleh tifosi.

Derby kemarin Zarate membayar kepercayaan para Laziale dengan golnya dari jarak 28 meter. Gol itu diciptakan oleh Zarate dari luar kotak penalti kecepatan bola hasil tendangannya pun mencapai 92 km/h. Golnya itu sekaligus sebagai balasan kepada Totti yang sempat mengatakan bahwa Zarate bukanlah seorang juara, Totti mengatakan itu saat dirinya di wawancarai oleh Corrieredellosport, Zarate tidak membalas omongan totti tersebut namun meresponnya dengan sebuah gol indah di derby, dan sebaliknya Totti di partai derby tidak mampu mencetak gol melainkan hanya mampu protes kepada wasit dan mengeluarkan emosi yang tidak perlu.

Bersama duetnya Goran Pandev yang juga seroang fenomena bagi tifosi Lazio, Zarate diharapkan terus mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya, karena dari tifosi selalu menunggu gol-gol dari mereka. Forza Lazio. Read More..

Posted by eko | di Sabtu, September 05, 2009 | 0 komentar

calon bintang baru lazio telah lahir

Lazio


Calon Bintang baru telah lahir
Lorenzo Cinque, pemain Primavera Lazio yang hanya menginginkan Lazio.


Cinque says no to Barcelona and Chelsea

Cinque tidak ingin menjadi Macheda yang baru, dia tidak ingin meninggalkan Lazio, meski banyak klub besar yang menginginkannya tetapi ia hanya ingin berseragam biru langit. Chelsea dan Barcelona telah mengamatinya sejak 12 bulan yang lalu, Juventus dan Inter juga meminta informasi tentangnya.
Namanya adalah Lorenzo Cinque, penyerang tengah Primavera Lazio kelahiran 1991, akan menginjak usia 18 tahun pada 22 Agustus nanti. Komitmennya pada biru langit melebihi apapun : lebih dari tawaran finansial ; lebih dari godaan klub besar.


PROFIL:
Lorenzo adalah seorang anak muda yang saat ini bermain untuk Primavera Lazio, sebenarnya ia lebih dikenal lewat olahraga renang, ia sangat ahli dalam renang, ia berhasil menang dalam kejuaraan nasional. Ia bermain sepak bola hanya untuk kesenangan.

Musim lalu ia dipromosikan ke tim Primavera, kehebatannya terhenti hanya karena nasib buruk. Ia sempat selalu menjadi starter namun pada bulan oktober ia menderita cedera kaki dan dipaksa untuk beristirahat selama sebulan, namun karena kurangnya waktu istirahat ia kembali cedera dan keluar lapangan selama lebih dari satu bulan. Sekarang ia kembali dan fit, musim depan ia akan menjadi protagonist di tim Primavera.
Mantan pemain pro-Diesse Sabatini mengungkapkan kepadanya disuatu hari "Segera, kau akan mengenakan seragam biru langit, satu hal yang paling penting."

Saat ini ia belum mendapatkan kontrak professional, menurut aturan liga Italia, Lorenzo baru bisa dikontrak pada bulan Agustus nanti saat berusia 18 tahun nanti, dan semoga saja kisahnya tidak akan seperti Macheda lagi, karena dia adalah salah satu harapan Lazio, dan para Laziale.
Read More..

Posted by eko | di Sabtu, September 05, 2009 | 0 komentar

komentar dino zoff tentang zarate dan muslera


Dino Zoff mantan pemain Lazio dan Juventus, serta mantan Pelatih Lazio berkomentar tentang Muslera, Zarate serta partai bigmatch antara Juventus vs Lazio.

Melalui wawancara eksklusif oleh Lalaziosiamonoi.it Dino Zoff mengatakan bahwa Saat ini kiper terbaik eropa masih Julio cesar dan Buffon namun Muslera telah memperlihatkan kemajuan yang bagus dan bila ia dapat terus mempertahankannya maka ia akan menjadi kiper yang hebat.

Sedangkan tentang Dino Zoff berkomentar tentang Zarate, "Zarate adalah pemain yang luar biasa, ia akan menjadi titik kekuatan untuk Lazio yang baru."

Lalu tentang Partai antara klub yang sempat membesarkan namanya, Zoff mengharapkan terjadinya pertarungan yang bagus, karena kedua tim memiliki komposisi pemain yang bisa memuaskan penonton, dan menurutnya pertandingan ini tak bisa di tebak, kedua tim takkan begitu saja membiarkan mereka kalah. Read More..

Posted by eko | di Sabtu, September 05, 2009 | 0 komentar

para pemain Lazio yang keluar

Setelah membahas tentang pemain yang masuk, kini kita membahas pemain yang keluar baik itu dijual maupun yang dipinjamkan.


Pemain Keluar :

Juan Pablo Carrizo - Real Zaragoza - loan, 1 juta euro

Carizzo gagal membuktikan kapasitasnya sebagai kiper nomor satu Lazio, ia harus mengalah dengan Muslera yang ternyata mampu melebihi kemampuan Carizzo. Carizzo dianggap gagal, menurut pengamat Carizzo gagal karena ia berasal dari Argentina yang notabene kurang memiliki sejarah bagus dengan kiper mereka, dan juga ia tak bisa menghilangkan beban sebagai harapan pengganti Marchegiani dan Peruzzi, meski begitu dipinjamkannya ke Zaragoza semoga saja bisa membuatnya kembali dengan penampilan yang lebih baik dan belajar seperti Muslera yang di musim pertamanya berbaju Lazio juga dianggap gagal.

David Rozehnal - Hamburg - 5 juta euro

Salah satu penjualan yang sangat disayangkan, mungkin bila memang ada pengganti sepadan bisa dimaklumi, namun sepeninggal Rozehnal Lotito tidak menambah kekuatan lini belakang dengan memboyong pemain yang lebih kuat. Di akhir-akhir musim lalu Rozehnal menjadi andalan Lazio di lini belakang bersama Siviglia, Cribari yang dulu sering di gosipkan akan pindah dan sempat dicaci oleh fans Lazio karena penampilannya yang buruk, malah bertahan.


Lorenzo De Silvestri - Fiorentina - 6 juta euro

Asli didikan Lazio dan sempat digembar-gemborkan menjadi penerus Alessandro Nesta, namun kini memilih untuk pergi dari Biancoceleste. Satu hal yang menyebabkan ia pergi, karena Lotito!, ya sebuah alasan yang patut dipertanyakan, mungkinkah Lotito tidak memperlakukan seorang fanatik Lazio dengan baik, ambil contoh seorang Paolo Di Canio yang juga tidak diperpanjang oleh Lotito dan sempat bersitegang dengan Lotito.

Namun disamping masalah diatas, performa De Silvestri memang menurun dan ia kalah saing dengan Lichtsteiner, bek sayap yang bermain sangat dominan musim lau, De Silvestri lebih memilih pindah ketimbang menunggu di bangku cadangan dan kemudian membuktikan kapasitasnya. Semoga saja langkah Lorenzo de Silvestri ini tidak diikuti oleh calon-calon Nesta lainnya.

Alberto Quadri - Pescina - loan

Kiper yang memang tiap musimnya menjadi langganan Lazio untuk dipinjamkan.

Luciano Zauri - Sampdoria - loan

Mantan kapten Lazio, tak ada pilihan lain baginya selain dipinjamkan ke Sampdoria mengingat Lazio telah memiliki beberapa stok pemain bek kiri yang potensial.

Alessandro Tuia - Monza - loan

The Next Alessandro Nesta, semoga masa peminjamannya di Moza bisa membuatnya menjadi lebih siap untuk seterusnya mengisi dan memimpin pos lini belakang Lazio yang saat ini terbilang sangat rawan, saat ini Tuia tercatat sebagai salah satu anggota skuad Italia u-21.


Ettore Mendicino - Crotone - loan

Mendicino mengatakan bahwa dirinya kan kembali sebagai pemain yang bisa diandalkan Lazio, meski seharusnya Mendicino dipertahankan mengingat tipe second striker Lazio saat ini hanya dimiliki di diri Zarate, sedang Pandev diragukan semangat bermainnya.

Libor Kozak - Brescia - loan

Kozak termasuk beruntung bisa dipinjamkan ke Brescia mengingat pemain muda lainnya dipinjamkan di klub yang kurang dikenal. Kozak adalah salah satu striker dengan kemampuan bola-bola atas yang baik, dengan datangnya Cruz jelas tempat untuk Kozak bermain makin sulit, pilihan untuk meminjamkannya jelas lebih baik.

Lucas Correa - Taranto - loan

Setelah penampilan gemilangnya di klub yang meminjamnya musim lalu, Correa sebenarnya berharap bisa bertahan di skuad senior Lazio musim ini dan bersaing mendapatkan satu tempat, namun Ballardini belum bisa mempercayainya . Gelandang menyerang asal Argentina ini seharusnya mungkin bisa diberi kesempatan mengingat Lazio juga hanya sedikit memiliki gelandang serang Read More..

Posted by eko | di Sabtu, September 05, 2009 | 0 komentar